Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa Dinamakan Nasi Kucing? Menelusuri Asal-Usul Sejarah Nasi Kucing

Kenapa Dinamakan Nasi Kucing

Nasi kucing, hidangan sederhana yang dibungkus daun pisang dan disajikan dalam porsi kecil, telah menjadi bagian penting dari makanan Indonesia. Biasanya, makanan ini terdiri dari nasi putih yang dikepalkan menjadi potongan-potongan kecil dan disajikan dengan berbagai lauk tambahan, seperti sambal, ikan teri, atau telur.

Nasi kucing tidak hanya lezat tetapi juga mememiliki keunikan tersendiri dalam penyajiannya. Biasanya nasi kucing disajikan dalam piring kecil atau daun pisang untuk menambah kesan tradisional dan keakraban. 

Di balik kelezatannya, tersembunyi pertanyaan menarik yang mungkin membuat anda penasaran kenapa dinamakan dengan nasi kucing?. Berikut ulasan asal-usul penamaan nasi kucing.

Asal Usul Nasi Kucing

Sejarah nasi kucing tidak dapat dilepaskan dari keberadaan angkringan, tempat jajanan kaki lima khas Jawa yang populer. Dipercaya bahwa nasi kucing pertama kali muncul di Yogyakarta dan Semarang pada awal abad ke-20.

Awal mulanya, nasi kucing merupakan sisa makanan dari para pedagang di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Sisa nasi dan lauk pauk ini kemudian dibungkus daun pisang dan dijual kembali dengan harga murah.

Seiring waktu, nasi kucing mulai diolah dan dijual secara khusus di angkringan. Porsi kecilnya menyesuaikan dengan target pembeli, yaitu rakyat kecil yang membutuhkan makanan murah dan mengenyangkan.


Kenapa dinamakan "Nasi Kucing"?

Terdapat beberapa pendapat mengenai asal usul nama "nasi kucing" itu sendiri. Pendapat pertama dinamakan Nasi Kucing karena ukuran dan porsinya yang kecil, sebanding dengan porsi makanan kucing.

Beberapa pendapat lain mengacu pada lauk pauk yang banyak digunakan pada nasi kucing. Dahulu, salah satu lauk yang umum dijumpai pada nasi kucing adalah gereh pindang, yaitu lauk yang dibuat dari sisa daging ikan yang biasanya dibuang. Gereh pindang ini juga sering diberikan sebagai makanan kucing, sehingga memunculkan nama nasi kucing.


Perkembangan Nasi Kucing

Selama bertahun-tahun, nasi kucing telah berkembang. Sekarang ada lebih banyak pilihan lauk dan porsi yang lebih besar daripada sebelumnya. Nasi kucing yang banyak dijajakan angkringan saat ini tersedia dengan berbagai macam lauk, seperti tempe orek, ayam suwir, dan telur balado.

Nasi kucing sangat populer tidak hanya di kalangan masyarakat lokal tetapi juga di kalangan wisatawan yang ingin mencicipi keunikan khas memakan nasi kucing di angkringan pinggir jalan.


Filosofi Nasi Kucing: Lebih dari Sekadar Makanan

Nasi kucing bukan hanya sekedar makanan murah yang dijajakan di pinggir jalan, tetapi juga cerminan filosofi budaya dan kesederhanaan. Hidangan ini merupakan simbol dari kesederhanaan, kearifan lokal, dan semangat berbagi yang mencerminkan masyarakat Indonesia khususnya di jawa.


Meskipun asal usul nama "nasi kucing" masih menjadi misteri, cita rasa tradisional Indonesia terkandung dalam setiap suapannya, dan nama yang menggelitik menambah keceriaan dalam menikmati hidangan khas ini. Jadi, saat kita menikmati nasi kucing yang lezat, kita bisa terus berpikir tentang kisah di balik nama yang unik ini.